Standard Post with Image

DPKP Gelar Rakor SID Optimasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah di Kalsel, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Banjarbaru, Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan pemanfaatan lahan Rawa, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas PKP menggelar Rapat Koordinasi Kegiatan Survei Investigasi dan Desain (SID) Optimasi Lahan Rawa dan Cetak Sawah. 21/05/25

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala DPKP Kalsel, Syamsir Rahman, dan turut dihadiri oleh Plt. Dirjen Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian, Husnain, serta perwakilan Dinas Pertanian dari 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, serta melibatkan instansi teknis dan akademisi. Rakor dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari tingkat provinsi hingga kabupaten, termasuk perwakilan dari danrem 101 antasari, Balai Wilayah Sungai, Dinas Pertanian kabupaten kota, dan penyuluh.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalsel, Ir. H. Syamsir Rahman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa lahan rawa memiliki potensi besar untuk dioptimalkan sebagai kawasan pertanian produktif, terutama dalam mendukung program cetak sawah baru di daerah-daerah pasang surut dan lebak. Ia menekankan pentingnya tiga aspek utama sebagai dasar pelaksanaan yaitu Survei Investigasi dan Desain (SID), Validasi dan legalitas lahan, dan Kesesuaian teknis lahan.

“Ketiganya menjadi kunci agar program berjalan efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan, Melalui kegiatan SID ini, kita akan mendapatkan data teknis yang akurat mengenai kondisi lahan, potensi irigasi, hingga desain teknis yang sesuai untuk pengembangan sawah di lahan rawa. Ini adalah tahap awal yang sangat penting sebelum pelaksanaan fisik optimasi dan pencetakan sawah,” ujarnyaa.

Sementara itu, Sekretaris DPKP Kalsel, Imam Subarkah, menjelaskan bahwa Kalimantan Selatan mendapatkan alokasi luas lahan sebesar 30 ribu hektare untuk kegiatan cetak sawah, dan 30 ribu hektare lainnya untuk optimalisasi lahan pada tahun 2025.

“Pekerjaan ini kami bagi dalam dua tahap. Untuk cetak sawah, masing-masing tahap sekitar 15 ribu hektare. Saat ini kami fokus pada penyusunan SID sebagai dasar perencanaan,” jelas Imam.

Ia mengatakan pelaksanaan kegiatan akan dilakukan dengan dua metode yaitu Suakelola dan Kontrak pihak ketiga melalui e-katalog. Menariknya, tahun ini DPKP Kalsel akan melibatkan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai mitra pelaksana SID, menggantikan Politeknik Negeri Banjarmasin yang sebelumnya terlibat dalam tahap awal.


Rakor ini juga membahas sejumlah isu strategis, seperti keterpaduan program lintas sektor, kesiapan infrastruktur pendukung, serta partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan lahan pasca optimasi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menyusun peta jalan pelaksanaan kegiatan hingga tahun 2026 mendatang.

Dengan total rencana lahan optimasi dan cetak sawah seluas 30.000 hektare di beberapa kabupaten prioritas seperti Barito Kuala, tanah laut Hulu Sungai Selatan, dan Tapin tanah bumbu, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi secara signifikan, sekaligus membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian.

Kegiatan Rakor ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama antarinstansi dan pembentukan tim teknis daerah untuk percepatan pelaksanaan SID di lapangan.nrl/dpkp