Gerakan Pangan Murah Kembali Digelar, DPKP Kalsel Pastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan Pangan un
Banjarbaru – Dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok dan
menekan laju inflasi daerah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi
Kalimantan Selatan kembali menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM)
di halaman kantor dinas PKP Prov Kalsel jln panglima batur Banjarbaru. Kegiatan
ini merupakan bagian dari program nasional yang didorong oleh Badan Pangan
Nasional dan dilaksanakan secara sinergis oleh pemerintah daerah.
Kepala DPKP Kalsel, Syamsir
Rahman, mengatakan bahwa GPM menjadi salah satu upaya konkret Pemprov
Kalimantan Selatan dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan
pangan bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan masyarakat
dapat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga yang lebih terjangkau
dibandingkan di pasaran. Ini juga bagian dari strategi pengendalian inflasi
yang tengah digencarkan oleh pemerintah daerah” ujar Syamsir.
Dalam pelaksanaan GPM, DPKP Kalsel
menggandeng berbagai pihak pelaku UMKM pangan, hingga para petani dan kelompok
tani lokal. Berbagai bahan kebutuhan pokok dijual langsung kepada masyarakat,
seperti:
- Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan)
- Minyak goreng kemasan sederhana
- Gula pasir
- Telur ayam ras
- Daging ayam segar
- Bawang merah dan bawang putih
- Cabai rawit, cabai merah keriting
- Sayuran segar dan buah lokal
Salah satu titik pelaksanaan GPM
terbaru berlangsung di halaman kantor DPKP Kalsel di Kota Banjarbaru, yang
diserbu ratusan warga sejak pagi. Mereka datang membawa tas dan wadah belanja
sendiri, antusias memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan harga bahan pokok
yang lebih murah dari harga pasar.
“Bawang yang biasanya di pasaran
Rp39.000 per kg, di sini cuma Rp33.000. dan saya turunkan lagi menjadi Rp
30.000. tentu ini sangat murah,”
ujar Syamsir,.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP
Kalsel, Saptono, menjelaskan bahwa kegiatan GPM ini bertujuan untuk memberikan
akses kepada masyarakat terhadap bahan pangan berkualitas dengan harga
terjangkau,
"Kami berharap dengan pelaksanaan GPM, harga bahan pokok di pasar dapat stabil dan pengendalian inflasi di Kalsel dapat tercapai," ujar Saptono.
DPKP Kalsel menargetkan untuk APBN
8 kali pelaksanaan GPM sepanjang tahun 2025, yang bekerjasama dengan pemkab,
dan akan terus bergilir ke seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Selain
untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, pelaksanaan GPM secara reguler ini
juga mendukung upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan
mendorong konsumsi pangan lokal.
Kegiatan ini juga menjadi wadah
promosi dan distribusi bagi hasil panen petani lokal dan produk UMKM pangan,
sehingga memiliki nilai tambah dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis
lokal.
“GPM tidak hanya tentang harga
murah, tapi juga tentang pemerataan akses pangan, pemberdayaan petani dan
pelaku UMKM, serta penguatan sistem pangan daerah,” tambah Syamsir.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui DPKP berharap, melalui kegiatan seperti GPM, masyarakat semakin terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan, dan ekonomi lokal pun turut bergerak lebih dinamis di tengah tantangan ketidakpastian harga global. DPKP/nrl