Hulu Sungai Selatan—
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama Bank Kalsel, Bank Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan syukuran panen padi apung di Desa siang
gantung, Kecamatan daha utara, Kabupaten Hulu sungai Selatan, Kalimantan
Selatan. Acara ini menjadi simbol keberhasilan
kolaborasi antara petani lokal, pemerintah, dan lembaga keuangan dalam
mengembangkan inovasi pertanian di lahan pasang surut.
Kegiatan syukuran ini turut dihadiri
oleh sekretaris Daerah Kab HSS H. Muhammad Noor, Kepala Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Bimo Epyanto, Kepala OJK Regional  Kalimantan, Agus maiyo, Kepala Kanwil DJPB Syafriadi,
Kepala kantor Bank Kalsel Fachrudin serta Turut hadir pula Kepala Dinas
Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan, H. Syamsir Rahman, serta para petani,
kelompok tani bina baru, dan pelaku usaha mikro di sektor pertanian.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas
Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan, H. Syamsir Rahman, mengungkapkan bahwa
padi apung merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam
menjaga ketahanan pangan di tengah kondisi iklim yang berubah ubah. “Lahan rawa
pasang surut yang selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal kini bisa
menjadi lahan produktif berkat inovasi padi apung. Ini bukti bahwa dengan
kolaborasi dan dukungan teknologi, kita bisa mengubah tantangan menjadi
peluang,” ujarnya.
Direktur operasional Bank Kalsel, Fachrudin,
menyampaikan apresiasi atas kerja keras para petani dalam mengembangkan metode
tanam padi apung yang dinilai sangat adaptif terhadap kondisi geografis
Kalimantan Selatan. “Teknologi padi apung ini menjadi solusi inovatif dalam
menghadapi tantangan perubahan iklim dan ketidakpastian musim tanam,” katanya.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Agus maiyo, menekankan pentingnya akses keuangan inklusif untuk mendukung ketahanan pangan. “Melalui sinergi ini, kami ingin memastikan bahwa petani tidak hanya mampu berproduksi, tetapi juga memperoleh pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan,” tuturnya.

Dalam
kegiatan tersebut, dilakukan pengukuran ubinan pada hamparan padi apung dengan
hasil yang menggembirakan. Berdasarkan ubinan yang dilakukan oleh tim penyuluh
dan petugas Dinas Pertanian, rata-rata hasil panen mencapai 6,1 ton per hektare gabah kering panen (GKP).
Hasil ini dinilai sangat baik, mengingat padi ditanam di lahan pasang surut
yang sebelumnya kurang produktif dan rentan terhadap genangan
.Acara syukuran dimeriahkan dengan kegiatan panen dan tanam
Padi apung oleh para pejabat, Quis Bersama Petani dan masyarakat, serta
penyerahan Secara Simbolis bantuan APBD Provinsi Kalimantan Selatan bantuan
alat pertanian dan fasilitas pendukung kepada Kabupaten HSS senilai 1,9 Miliyar.
Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan daerah serta
mendorong peningkatan kesejahteraan petani di wilayah tersebut
Pemerintah daerah berharap kegiatan ini menjadi contoh praktik baik yang dapat direplikasi di daerah lain, khususnya di wilayah-wilayah dengan karakteristik lahan serupa. DPKP/nrl





